Kamis, 17 Desember 2009

MEDIA PEMBELAJARAN

Tugas : mata kuliah Media Pembelajaran Teknik,Desember 2009

Peranan Media Dalam Pendidikan dan Pembelajaran
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kegiatan masyarakat. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang hendak dicapainya, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.

Tujuan pendidikan adalah kualifikasi yang diharapkan dimiliki murid setelah dia menerima atau menyelesaikan program pendidikan pada lembaga pendidikan tertentu. Indonesia mengalami dua kali pergantian Undang-Undang Pendidikan. Yang pertama adalah UU No.2 tahun 1954, dan yang kedua adalah UU No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.

Ada empat rumusan tujuan pendidikan di Indonesia :
1. Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No. 4 tahun 1950, tecatum dalam bab II pasal 3 yang berbunyi “tujuan pendidikan dan pengajaran membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
2. Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPR No. II tahun 1960 yang berbunyi tujuan pendidikan ialah mendidik anak ke arah terbentuknya manusia yang berjiwa pancasila dan bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur material dan spiritual.
3. Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila dengan penetapan Presiden no. 19 tahun 1965 yang berbunyi tujuan pendidikan nasional kita, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, dari pendidikan prasekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga negara sosialis Indonesia yang susila, yang bertaggung jawab atas terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual maupun material yang berjiwa pancasila.
4. Rumusan tujuan pendidkan menurut ketetapan MPRS No. 2 tahun 1960 yang berbunyi tujuan pendidikan ialah membetuk manusia pancasialis sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan isi Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat dibedakan dan disusun menurut hirarki sebagai berikut: tujuan umum, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan intruksional.
1. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah manusia yang berjiwa pancasila
2. Tujuan Institusional ialah tujuan pendidikan yang akan dicapai menurut jenis dan tingkatan sekolah atau lembaga pendidikan masing-masing, biasanya tercantum dalam kurikulum sekolah atau lembaga pendidikan yang harus dicapai setelah selesai belajar, Tujuan Institusional ini berbentuk Standar Kompetensi Lulusan.
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 23 Tahun 2006 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Lampiran Permen ini meliputi:
• SKL Satuan Pendidikan & Kelompok Mata Pelajaran
• SKL Mata Pelajaran SD-MI
• SKL Mata Pelajaran SMP-MTs
• SKL Mata Pelajaran SMA-MA
• SKL Mata Pelajaran PLB ABDE
• SKL Mata Pelajaran SMK-MAK

3. Tujuan kurikuler adalah tujuan kurikulum sekolah yang telah diperinci menurut bidang studi atau mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran.

4. Tujuan intruksional adalah tujuan pokok bahasan atau tujuan sub pokok bahasa yang diajarkan oleh guru. Tujuan intruksional dibedakan menjadi dua macam yaitu tujuan intruksional umum (TIU) dan tujuan intruksional khusus (TIK).
a. Umumnya tujuan intruksional umum berada pada tiap-tiap pokok bahasan yang telah dirumuskan didalam kurikulum sekolah, khususnya didalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
b. Tujuan intruksional khusus adalah tujuan pengajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa pada akhir tiap jam pelajaran, biasanya dibuat oleh guru yang dimuatkan didalam satuan pelajaran (satpel).

Ada beberapa alasan dalam perumusan tujuan menurut Marger, yaitu sebagai berikut:

1. Guru tidak dapat merancang bahan pengajaran, isi, ataupun metode yang tepat untuk dipergunakan dalam pengajaran itu.
2. Tidak adanya rumusan tujuan pengajaran yang jelas bagi guru sehingga sukar mengukur atau menilai sampai jauh mana keberhasilan pengajaran itu.
3. Guru sukar mengorganisasikan kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha siswa dalam pencapaian tujuan pengajaran itu.

Dari Teori belajar kita mengetahui bahwa hakekat belajar adanya interaksi antara siswa yang belajar dengan sumber-sumber belajar di sekitarnya yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku belajar. Menurut sumber belajar dapat dibagi :
• Pesan
• bahan
• alat
• orang
• teknik
• lingkungan
Sedangkan yang mempengaruhi proses belajar dipengaruhi dua, yaitu
• Faktor internal : sikap, pandanagan hidup, perasaan senang dan tidak senang, kebiasaan dan pengalaman
• Faktor Eksternal : rangsangan dari luar diri sisa melalui panca indera
Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan visual
Dalam perkembangannya media teknologi computer sangat membantu baik guru maupun siswa sebagai alat bantu media pembelajaran. Tekonologi Komputer ini dapat menampilkan, text, audio dan video.





DAFTAR PUSTAKA

Daien indrakusuma, amir. Pengantar Ilmu Pendidikan; sebuah tinjauan teoritis filosofis. Surabaya: Usaha nasional. 1973.
Departemen Agama RI. Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama RI. 2007.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1988.
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja grafindo persada. 2006.
Purwanto, ngalim. Ilmu pendidikan; teoritis dan praktis. Bandung; Remaja rosdakarya. 2007.
Tirta Rahardja, umar dan S.L. La Solu. Pengantar pendidikan. Jakarta: asdi mahasatya. 2005.
www.bnsp-indonesia.org
Tugas
1. Buatlah power point sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk satuan pelajaran di SMK, 10-20 halaman Kumpulkan melalui e mail : tutisuartini @yahoo.co.id
2. Saudara sering membuka situs atau browser dari suatu Web, jelaskan ada berapa jenis web yang saudara ketahui
3. Apa yang saudara ketahui tentang HMTL, URL
4. Bagimanakah peranan no.2 dan 3 dalam media pembelajaran

Paling lambat tanggal 25 Desember jam 24.00

ke email : tutisuartini@yahoo.co.id

Jumat, 12 Juni 2009

Mata kuliah Sistem Komunikasi Analog(EK241)

Mata kuliah Sistem Komunikasi Analog(EK241)
Kode Dosen :1038
Interferensi Sinyal Dalam Sistem Komunikasi Mobile

Teknologi yang berkembang saat ini merupakan jawaban atas kebutuhan komunikasi yang dapat memanjakan para penggunannya. Berbagai perlengkapan elektronik mobile dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan komunikasi. Dari jenis informasi yang akan dikomunikasikan dapat kita klasifikasikan ke dalam :
1. Komunikasi sinyal audio
2. Komunikasi sinyal video
3. Komunikasi data dan gambar
4. Komunikasi Multi Media
Penggunaan gelombang radio dengan frekuensi tertentu sebagai media pengirim sinyal informasi yang menjadi konsep implementasi teknologi peralatan komunikasi mobile ini. Perkmbangan komunikasi yang kini sedang popular adalah peralatan ponsel. Jika anda perhatikan terdapat dua media transmisi komunikasi yang kini dikenal dengan komunikasi GSM dan CDMA. Kedua sistem ini sama-sama menggunakan media transmisi gelombang radio berdaya rendah yang berpotensi untuk saling mengganggu aktifitas dari masing-masing modul peralatan tersebut atau sering pula disebut dengan interferensi.
Bagaimanakah menurut saudara tentang yang memberikan kemudahan konektifitas bagi peralatan-peralatan wireless. Saat ini terdapat sebuah peralatan yang dikenal dengan nama Bluetooth yang terdiri atas sebuah unit radio, sebuah unit link control, dan sebuah unit support, yang berfungsi untuk proses manajemen link. Transceiver Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2.4GHz ISM (Industrial Scientific Medical) yangsecara tepat berada pada frekuensi antara 2.400-2.483MHz yang terdiri atas 79 kanal. Kecepatan transfer data maksimum yang dapat dicapai adalah 1 Mbps. Bluetooth menggunakan kombinasi Teknologi packet dan Circuit untuk proses transmisinya. Masing-masing kanal tersebut dibagi lagi dalam time slot yang berisi selang selama 625 sec. Setelah satu paket dikirimkan lewat sebuah frekuensi, kedua peralatan Bluetooth yang sedang berkomunikasi melakukan tune ulang dengan frekuensi yang berbeda. Secara efektif akan melakukan lompatan pada kecepatan1600 lompatan per detik melalui beberapa time slot yang berbeda. Inilah yang dinamakan dengan Frequency Hopping. Jarak jangkauan dari peralatan Bluetooth sangat bergantung pada kelas daya dariperalatan radio yang digunakan. Untuk peralatan mobile, umumnya digunakan peralatan radio kelas 2 yang memiliki jangkauan hingga 10 m. Kelas ini berkaitan dengan output power yang digunakannya. Kelas 1 memiliki output power yang lebih besar.Seperti telah dikemukan sebelumnya, terdapat tiga kelas daya yaitu: Daya kelas 1 beroperasi antara 100mW (20dBm) dan 1mW (0dBm), dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh (hingga 100 m). Daya kelas 2 beroperasi antara 2.5mW (4dBm) dan 0.25mW (-6dBm), dan didesain untuk jarak jangkauan sedang sekitar 10 m. Sedangkan daya kelas 3 memiliki daya sekitar 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak jangkauan pendek atau sekitar 1 m. Untuk mencegah bentrokan dengan berbagai daya dari peralatan yang berbeda, maka memungkinkan untuk menaikkan atau meningkatkan daya dari peralatan melalui Link Manager Protocol (LMP). Bagaimana interferensi terjadi? Interferensi terjadi karena adanya tubrukan antara paket ndari peralatan Bluetooth yang digunakan dengan peralatan lain yang bekerja pada frekuensi yang berdekatan sehingga saling overlap dalam domain waktu dan frekuensi. Frequency Hopping juga mendukung munculnya interferensi ini, untuk itu beberapa peralatan Bluetooth dilengkapi dengan sebuah Teknologi akses yang dinamakan dengan Frequency Hop Spread Spectrum (FHSS). Transmitter Seluler vs Bluetooth Receiver Persoalan terbesar dari interferensi antara kedua modul peralatan ini tentunya adalah terhalangnya sinyal radio Bluetooth ketika beroperasi oleh sinyal yang diterima oleh ponsel.
Persoalan ini berpengaruh baik pada sistem teknologi seluler bertipe half duplex yaitu sistem komunikasi radio seluler yang hanya dapat menerima atau mengirim sinyal sendiri- sendiri/ bergantian, tidak secara simultan misalnya seperti pada standar GSM yang berbasis TDMA, maupun pada sistem Teknologi yang bertipe full-duplex yang mampu mengirim dan menerima sinyal secara simultan misalnya pada CDMA maupun system analog radio FM Interferensi pada sistem ponsel ini disebabkan oleh lebarnya pita gelombang noise yang dibangkitkan oleh transmitter dari sistem seluler tersebut. Pada dasarnya, ponsel akan mengirimkan tak hanya sinyal data yang diperlukan saja, akan tetapi juga secara tidak sengaja mengirimkan beberapa tingkat noise. Dengan kondisi lebar pita gelombang noise yang cukup lebar ini atau seringkali disebut dengan wideband noise, akibatnya akan mengganggu dan bahkan menghalangi pita gelombang yang digunakan oleh modul Bluetooth. Seperti diketahui, beberapa sistem seluler menggunakan frekuensi yang berdekatan dengan frekuensi radio Bluetooth yang berada pada frekuensi 2.4 GHz seperti misalnya GSM 900MHz, DCS 1800 MHz, maupun PCS 1900 MHz. Berikut ini data tingkat noise yang terjadi pada sistem transminsi komunikasi yang terkirim dari suatu alat transmisi Bluetooth.




Media transimisi untuk komunikasi mobile ini berbasis TDMA atau FDMA, Sistem ini menggunakan sistem komunikasi satelit. Satelit komunikasi berfungsi sebagai pengulang (repeater) dari sebuah statsiun bumi ke statsiun bumi lainnya. Cara menggunakan satelit komunikasi adalah pemakaian secara bersama oleh beberapa statsiun bumi dikenal dengan nama Multiple Acess.
Tugas :
1. Setelah saudara menelaah uraian bacaan tersebut diatas, Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan teknologi Bluetooth.
2. Uraikan tentang sistem transmisi GSM dan CDMA ?
3. Bagaimanakah proses konversi sinyal analog to digital dalam sistem transimisi GSM dan CDMA ?
4. Jelaskan kelebihan penggunaan sistem komunikasi satelit dalam pengembangan sistem komunikasi analog ?
5. Bagaimanakah pengaruh noise, inteferensi, dan distorsi dalam sistem komunikasi satelit ?

Catatan : Tugas paling lambat saudara e-mail Jam 24.00 Tanggal 30 juni 2009
tutisuartini@yahoo.co.id

Kamis, 04 Juni 2009

HANDOUT12 MEMBUAT LAPORAN EVALUASI

Mata Kuliah/Kode/ SKS : Evaluasi Pembelajaran TE/ EL501/2(dua)
Membuat Laporan Evaluasi
Evaluasi sebagai suatu alat mengumpulkan informasi tentang sistem pendidikan. Mengevaluasi pendidikan ialah mengumpulkan informasi agar terhadap pendidikan itu dapat diambil tindakan ( Stufflebean, 1971). Menurut sistem pendidikan yang berlangsung hal-hal yang memerlukan laporan evaluasi adalah :
1. Evaluasi hasil proses belajar dan pembelajaran
2. Evaluasi kualitas personalia
3. Evaluasi program pendidikan dan kurikulum
Hasil evaluasi dari ketiga aspek diatas disusun dalam laporan hasil evaluasi yang selajutnya dijadikan bahan acuan untuk perbaikan pendidikan. Perbaikan pendidikan baru akan berarti kalau hal itu dilakukan berdasarkan suatu evaluasi yang dilaksanakan dahulu.
Laporan Evaluasi Hasil Proses Belajar dan Pembelajaran
Dalam penyusunan Laporan hasil proses belajar dan pembelajaran hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Laporan hasil evaluasi memiliki landasan prosedur penilaian
b. Laporan menggambarkan hasil monitoring selama proses pembelajaran berlangsung
yang dapat dijadikan bahan informasi pihak ketiga
c. Laporan sebagai ukuran tingkat keberhasilan peserta didik
d. Laporan dapat menggambarkan klasifikasi siswa ke dalam kelompok prestasi (baik,
sedang, dan lemah)
e. Laporan dapat dijadikan acuan untuk seleksi kecakapan peserta didik dalam
kompentesi bidang keahlian


Laporan Evaluasi Kualitas Personalia
Problem dasar dalam laporan evaluasi kualitas personalia adalah obyektivitas dan fairness. Laporan hasil evaluasi kualitas personal yang harus diperhatikan adalah :
a. Laporan hasil evaluasi dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki perilaku personal
b. Laporan personal evaluasi memberikan informasi bahan seleksi dan memberikan motivasi terhadap personal
c. Laporan dapat memberikan gambaran kekurangan dan kelemahan personal (peserta didik, staf pengajar, dan personalia dalam sistem pendidikan) yang dapat dijadikan acuan untuk di tindaklanjuti

Laporan Evaluasi Program Pendidikan dan Kurikulum
Untuk dapat melaporkan hasil evaluasi program pendidikan dan Kurikulum harus dibatasi pada hal aspek-aspek yang harus diperbaiki sehingga dapat diambil tindakan. Aspek yang harus dievaluasi dalam program pendidikan ini meliputi :
a. Aspek perencanaan tujuan pendidikan (TIU, TIK, Kompentesi, sasaran belajar)
b. Aspek pelaksanaan pembelajaran ( isi pelajaran, waktu)
Bentuk laporan evaluasi ditentukan berdasarkan indikator-indikator berdasarkan tujuan evaluasi. Misalnya dalam program pembelajaran sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan terdapat perbedaan bentuk laporan evaluasi, hal ini bisa saudara lihat pada buku laporan evaluasi saudara yang dikenal dengan raport, ijzasah. Isi laporan evaluasi tentunya didasarkan pada program pengajaran yang meliputi materi pelajaran itu sendiri sesuai kurikulum yang telah ditetapkan. Dalam program pembelajaran sekolah kejuruan terdapat laporan hasil uji kompetensi yang tidak ada pada program sekolah menengah umum. Kompentensi ini dapat diartikan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tampak dalam dalam bentuk unjuk kerja yang telah ditetapkan.

Tugas :
1. Setelah saudara membaca uraian singkat tersebut diatas, Buatlah suatu contoh laporan hasil proses belajar dan pembelajaran untuk siswa SMK kelas 1, dan laporan hasil evaluasi siswa yang dinyatakan lulus uji kompentesi pada untuk siswa SMK.
2. Buatlah oleh saudara rancangan pengembangan format laporan evaluasi, uraikan indikator-indikator materi penilaian berdasarkan program kurikulum SMK yang terbaru

Catatan : Jawaban saudara kirimkan melalui e-mail tutisuartini@yahoo.co.id
Paling lambat tanggal 1juli 2009 jam 24.00

Kamis, 08 Januari 2009

Mata Kuliah sistem Broadcasting

Konsep Advanced Television (ATV)

Perkembangan penyiaran konsep sistem televisi berkembang dari system terdahulu yang memiliki kelemahan dalam metoda pemayaran mekanis, standar pemayaran yang tidak sepadan, dan lebar bidang (bandwidth). Pada sistem transmisi sinyal televisi warna terdahulu populer adalah NTSC, PAL, dan SECAM. Dengan berkembangnya teknologi digital, standart televisi yang dahulu dikenal dengan NTSC tersebut kini dikenal dengan SDTV (Standart Television System , system ini dikembangkan sesuai dengan konsep digital television system (DTV) yang direkomendasikan Advanced Television Systems Committee (ATSC). Konsep ini merupakan konsep HDTV (High Definition Television ) yang dikenal dengan dokumen standart SMTPE (Society of montion picture & television engineers) mengenai standart kualitas transmisi sinyal analog (SMPTE 240 M) yang direperesentasikan untuk transmisi televisi sinyal digital (SMTPE 260)

Berikut ini perbandingan antara NTSC analog dan Sistem ATSC Digital

Tabel 1 Perbandingan antara Analog NTSC dengan Sistem digital ASTC

Fitur

NTSC

ATSC

Gambar Aktif

Pixels x lines

525 lines (-720 x463)

Dari 1920 x 640 pixels x 480 lines

Rata-rata gambar (fps)

29,97

60, 30,24

59, 94, 29, 97, 23, 98

Framing

Interlaced (pemayaran)

Interlaced dan progressive

Image Aspect Ratio(IAR)

4 : 3

4 : 3- 16 : 9

Audio Transmisi

Analog, FM, mono/stereo 80Hz -15 kHz

Digital suruound 5 + 1

20 Hz – 20 KHz

Penggabungan dengan Komputer

Sulit dilakukan (Dificult)

Dapat dilakukan (possible)

Scalibility

Sulit dilakukan (Dificult)

Dapat dilakukan (possible)

Konpresi Data

Tidak ada

ada

Kapasitas penyimpanan

Tidak ada

ada

Gangguan Transmissi

Tinggi

rendah

Tugas

1. Dari uraian diatas disebutkan dalam transmisi sistem televisi warna analog dikenal dengan NTSC, SECAM, dan PAL , Jelaskan masing-masing konsep sistem transmisi tersebut ?

2. Dalam sistem digital ATSC Transmisi audio menggunakan digital surround, jelaskan prinsip dari konsep transmisi audio tersebut ?

3. Mengapa dalam sistem NTSC analog tidak dapat dihubungkan dengan komputer, sedangkan dalam sistem digital ATSC dapat dilakukan ? jelaskan

Catatan : Tugas dikumpulkan pada saat UAS

Selasa/13-01-2009