Kode Dosen :1038
Interferensi Sinyal Dalam Sistem Komunikasi Mobile
Teknologi yang berkembang saat ini merupakan jawaban atas kebutuhan komunikasi yang dapat memanjakan para penggunannya. Berbagai perlengkapan elektronik mobile dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan komunikasi. Dari jenis informasi yang akan dikomunikasikan dapat kita klasifikasikan ke dalam :
1. Komunikasi sinyal audio
2. Komunikasi sinyal video
3. Komunikasi data dan gambar
4. Komunikasi Multi Media
Penggunaan gelombang radio dengan frekuensi tertentu sebagai media pengirim sinyal informasi yang menjadi konsep implementasi teknologi peralatan komunikasi mobile ini. Perkmbangan komunikasi yang kini sedang popular adalah peralatan ponsel. Jika anda perhatikan terdapat dua media transmisi komunikasi yang kini dikenal dengan komunikasi GSM dan CDMA. Kedua sistem ini sama-sama menggunakan media transmisi gelombang radio berdaya rendah yang berpotensi untuk saling mengganggu aktifitas dari masing-masing modul peralatan tersebut atau sering pula disebut dengan interferensi.
Bagaimanakah menurut saudara tentang yang memberikan kemudahan konektifitas bagi peralatan-peralatan wireless. Saat ini terdapat sebuah peralatan yang dikenal dengan nama Bluetooth yang terdiri atas sebuah unit radio, sebuah unit link control, dan sebuah unit support, yang berfungsi untuk proses manajemen link. Transceiver Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2.4GHz ISM (Industrial Scientific Medical) yangsecara tepat berada pada frekuensi antara 2.400-2.483MHz yang terdiri atas 79 kanal. Kecepatan transfer data maksimum yang dapat dicapai adalah 1 Mbps. Bluetooth menggunakan kombinasi Teknologi packet dan Circuit untuk proses transmisinya. Masing-masing kanal tersebut dibagi lagi dalam time slot yang berisi selang selama 625 sec. Setelah satu paket dikirimkan lewat sebuah frekuensi, kedua peralatan Bluetooth yang sedang berkomunikasi melakukan tune ulang dengan frekuensi yang berbeda. Secara efektif akan melakukan lompatan pada kecepatan1600 lompatan per detik melalui beberapa time slot yang berbeda. Inilah yang dinamakan dengan Frequency Hopping. Jarak jangkauan dari peralatan Bluetooth sangat bergantung pada kelas daya dariperalatan radio yang digunakan. Untuk peralatan mobile, umumnya digunakan peralatan radio kelas 2 yang memiliki jangkauan hingga 10 m. Kelas ini berkaitan dengan output power yang digunakannya. Kelas 1 memiliki output power yang lebih besar.Seperti telah dikemukan sebelumnya, terdapat tiga kelas daya yaitu: Daya kelas 1 beroperasi antara 100mW (20dBm) dan 1mW (0dBm), dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh (hingga 100 m). Daya kelas 2 beroperasi antara 2.5mW (4dBm) dan 0.25mW (-6dBm), dan didesain untuk jarak jangkauan sedang sekitar 10 m. Sedangkan daya kelas 3 memiliki daya sekitar 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak jangkauan pendek atau sekitar 1 m. Untuk mencegah bentrokan dengan berbagai daya dari peralatan yang berbeda, maka memungkinkan untuk menaikkan atau meningkatkan daya dari peralatan melalui Link Manager Protocol (LMP). Bagaimana interferensi terjadi? Interferensi terjadi karena adanya tubrukan antara paket ndari peralatan Bluetooth yang digunakan dengan peralatan lain yang bekerja pada frekuensi yang berdekatan sehingga saling overlap dalam domain waktu dan frekuensi. Frequency Hopping juga mendukung munculnya interferensi ini, untuk itu beberapa peralatan Bluetooth dilengkapi dengan sebuah Teknologi akses yang dinamakan dengan Frequency Hop Spread Spectrum (FHSS). Transmitter Seluler vs Bluetooth Receiver Persoalan terbesar dari interferensi antara kedua modul peralatan ini tentunya adalah terhalangnya sinyal radio Bluetooth ketika beroperasi oleh sinyal yang diterima oleh ponsel.
Persoalan ini berpengaruh baik pada sistem teknologi seluler bertipe half duplex yaitu sistem komunikasi radio seluler yang hanya dapat menerima atau mengirim sinyal sendiri- sendiri/ bergantian, tidak secara simultan misalnya seperti pada standar GSM yang berbasis TDMA, maupun pada sistem Teknologi yang bertipe full-duplex yang mampu mengirim dan menerima sinyal secara simultan misalnya pada CDMA maupun system analog radio FM Interferensi pada sistem ponsel ini disebabkan oleh lebarnya pita gelombang noise yang dibangkitkan oleh transmitter dari sistem seluler tersebut. Pada dasarnya, ponsel akan mengirimkan tak hanya sinyal data yang diperlukan saja, akan tetapi juga secara tidak sengaja mengirimkan beberapa tingkat noise. Dengan kondisi lebar pita gelombang noise yang cukup lebar ini atau seringkali disebut dengan wideband noise, akibatnya akan mengganggu dan bahkan menghalangi pita gelombang yang digunakan oleh modul Bluetooth. Seperti diketahui, beberapa sistem seluler menggunakan frekuensi yang berdekatan dengan frekuensi radio Bluetooth yang berada pada frekuensi 2.4 GHz seperti misalnya GSM 900MHz, DCS 1800 MHz, maupun PCS 1900 MHz. Berikut ini data tingkat noise yang terjadi pada sistem transminsi komunikasi yang terkirim dari suatu alat transmisi Bluetooth.
Media transimisi untuk komunikasi mobile ini berbasis TDMA atau FDMA, Sistem ini menggunakan sistem komunikasi satelit. Satelit komunikasi berfungsi sebagai pengulang (repeater) dari sebuah statsiun bumi ke statsiun bumi lainnya. Cara menggunakan satelit komunikasi adalah pemakaian secara bersama oleh beberapa statsiun bumi dikenal dengan nama Multiple Acess.
Tugas :
1. Setelah saudara menelaah uraian bacaan tersebut diatas, Jelaskan keuntungan dan kerugian menggunakan teknologi Bluetooth.
2. Uraikan tentang sistem transmisi GSM dan CDMA ?
3. Bagaimanakah proses konversi sinyal analog to digital dalam sistem transimisi GSM dan CDMA ?
4. Jelaskan kelebihan penggunaan sistem komunikasi satelit dalam pengembangan sistem komunikasi analog ?
5. Bagaimanakah pengaruh noise, inteferensi, dan distorsi dalam sistem komunikasi satelit ?
Catatan : Tugas paling lambat saudara e-mail Jam 24.00 Tanggal 30 juni 2009
tutisuartini@yahoo.co.id