Tujuan :
Mampu menganalisa tingkat kesukaran hasil evaluasi untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran
Kegiatan menganalis hasil evaluasi merupakan upaya untuk memperbaiki program-program pembelajaran yang telah di ujikan melalui hasil test. Hasil test yang baik harus dapat membedakan tingkat kemampuan yang di uji. Maka tingkat kesukaran pada pertanyaan soal harus memiliki bobot yang seimbang
Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus :

(Suharsimi Arikunto, 2005: 208)
dimana : P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta test
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik sehingga perlu direvisi, menurut Ngalim Purwanto (1996), kriterianya adalah seperti pada table 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Tingkat Kesukaran dan Kriteria
No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi.
1. 0,70 TK 1,00 Mudah
2. 0,30 TK < 0,70 Sedang 3 0,00 TK < 0,30
Sukar (Sudjana, 2002 : 273) Makin rendah nilai TK suatu soal, makin sukar soal tersebut.
Tingkat kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut sekitar 0,50 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai nilai TK 0,10 adalah soal-soal yang sukar dan soal-soal yang mempunyai nilai TK 0,90 adalah soal-soal yang terlampau mudah. Uji Daya Pembeda Tes obyektif Daya pembeda suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2005: 213)
dimana : D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Menurut Ngalim Purwanto (1996), sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian dapat digunakan kriteria seperti pada tabel 3.3 sebagai berikut:
Daya Pembeda Tes bentuk essay
Tes essay ini bersifat nisbi, maka analisis daya pembedanya ini digunakan uji –t yang diujinya adalah perbedaan skor rata-rata kelompok pandai dengan kelompok rata-rata kurang pandai.

Keterangan :
Xu = Skor rata-rata (mean) kelompok pandai
XL = Skor rata-rata (mean) kelompok kurang pandai
Su= simpangan baku siswa yang pandai
SL= Simpangan baku siswa yang kurang pandai
nu= jumlah siswa yang termasuk pandai
nL= jumlah siswa yang termasuk kurang pandai
Langkah-langkah untuk menganalisis hasil evaluasi sebagai berikut :

TUGAS DAN LATIHAN :

NB : DIKUMPULKAN SENIN TANGGAL 22 MARET 2010 SAAT PERKULIAHAN.